Bisnis Informatika dapat memiliki banyak arti, hal ini tergantung dari pandangan orang - orang yang mengartikannya. Menurut saya sendiri bisnis informatika adalah suatu bisnis dimana proses pengerjaan dan hasil dari proses tersebut dihasilkan melalui pemanfaatan teknologi komputer. Peluang dari bisnis ini memang besar dan menjanjikan, akan tetapi di Indonesia peluang tidak terlalu digali sehingga industri yang berkembang kurang variatif bahkan cenderung semakin dipersempit oleh masyarakat kita sendiri. Sebagai contoh adalah bisnis pembuatan perangkat lunak (software). Indonesia bisa dikatakan merupakan satu diantara beberapa negara yang memiliki tingkat pembajakan software yang tinggi di dunia, sehingga banyak para calon pebisnis yang berkecimpung dibidang TI akan berpikir lagi untuk menekuni bisnis pembuatan software ini, karena walau bagaimanapun prinsip bisnis yang paling umum adalah "mendapatkan keuntungan yang sebesar - besarnya". Saya yang juga sebagai orang TI pun tidak akan menjadikan bisnis pembuatan software menjadi prioritas utama dalam menekuni bisnis selama kendala tersebut masih besar.
Selain pembuatan software, ladang bisnis TI yang menurut saya sebenarnya memiliki peluang besar adalah studio animasi. Mungkin bagi sebagian masyarakat kita dan pemerintah masih memandang sebelah mata akan peluang dari bisnis ini. Akan tetapi dibandingkan dengan hambatan pada bisnis software, studio animasi tidaklah memiliki hambatan yang besar sehingga bisnis ini cukup menjanjikan. Hambatan yang paling umum di Indonesia adalah pemikiran bahwa "animasi itu hanyalah untuk anak kecil". Diluar negeri perkembangan animasi sangat pesat, Bahkan dibeberapa negara, animasi merupakan salah satu bisnis yang sangat serius. Sebut saja jepang, negara ini merupakan negara dengan jumlah produksi animasi terbesar didunia. Hampir semua studio animasi di jepang selalu mengeluarkan animasi (dalam hal ini film) setiap musimnya.
Jumlah animasi yang diproduksi tiap-tiap musim hampir selalu diatas angka 25, sehingga jumlah produksi pertahunnya bisa melebihi 100 judul animasi. Untuk negara-negara barat sendiri walaupun jumlah produksi animasinya tidak sebanyak jepang, namun mereka selalu eksis dengan animasi yang "tidak terlupakan" dan disukai oleh segmentasi umur tertentu contohnya studio Walt Disney dengan Mickey Mouse dan Marvel dengan Spiderman. Berdasarkan beberapa sumber yang saya dapat, pendapatan dari bidang animasi cenderung meningkat dari tahun ketahun, dibawah ini ditunjukan grafik pendapatan kotor dari beberapa studio animasi pada tahun 2007 dan pada tahun 2006 sebagai pembandingnya.
Memang hal yang biasa terjadi pada studio animasi baru adalah keuntungan yang didapat tidaklah besar, akan tetapi semakin produktif bisnis tersebut dan dikenal oleh banyak orang maka keuntungannya akan meningkat tajam. Apabila sudah cukup populer suatu studio animasi dengan karya - karyanya maka studio tersebut dapat "menapaki" bisnis baru yaitu "meng-game-kan" karya animasinya yang sukses. Hal ini umum dilakukan oleh suatu studio animasi, contohnya yaitu saat studio Marvel sukses dengan animasi Spiderman, mereka melanjutkan dengan membuat game dari Spiderman tersebut dan hasilnya keuntungan mereka pun semakin berlipat.
Oleh karena itu, saya dapat simpulkan bahwa bisnis TI itu tidak melulu harus berkutat dengan pembuatan aplikasi dan koding. Studio animasi dapat dijadikan alternatif yang menjanjikan di negara ini saat ini, hal ini dikarenakan belum banyaknya studio animasi besar di Indonesia sehingga persaingan animasi disini masih bisa dikatakan "longgar".
sumber : http://b361n3r.byethost4.com